Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah berupaya menggencarkan produksi bioetanol dari molase atau tetes tebu sebagai bahan baku campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.
Namun demikian, Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM Edi Wibowo menilai pengembangan bioetanol di dalam negeri masih berkutat pada persoalan pasokan bahan baku. Mengingat, selama ini Indonesia hanya mengandalkan bahan baku seperti tebu untuk pembuatan bioetanol.
Sementara, bahan baku pembuatan bioetanol tidak hanya terbatas pada komoditas tebu. Karena itu, Kementerian ESDM akan melihat potensi dari tanaman lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol pengganti tebu.
“Kita usahakan diversifikasi tanaman penghasil bioetanol. Kita tahu bahwa terkait dengan bioetanol sendiri itu tanaman-tanaman penghasil karbohidrat seperti padi, jagung, singkong, sorgum itu kita upayakan,” kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (20/12/2023).
Di sisi lain, saat ini pemerintah juga telah memulai pilot project penanaman sorgum di Nusa Tenggara Timur. Diharapkan, hasil panen dari tanaman sorgum ini dapat membantu pemerintah dalam menjalankan program bioetanol di dalam negeri.
“Dengan adanya bioetanol dari gula dan sorgum diharapkan pengembangan bioetanol ke depan bisa maksimal kembali,” katanya.
Artikel Selanjutnya
Ajaib! Tebu Cs Disulap Jadi BBM
(wia)