Jakarta, CNBC Indonesia – Hasil survei kerap disorot sebagai salah satu metode perhitungan yang akan mencerminkan pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres), meski belum bisa memastikan hasil akhir perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berbagai lembaga survei turut meramaikan perbincangan dengan hasil yang beragam, mencerminkan metode dan pendekatan berbeda dalam mengukur elektabilitas calon.
Dalam menilai seberapa akurat hasil survei dengan realitas di lapangan, salah satunya dapat dengan membandingkan hasil survei dan perolehan suara pada Pilpres sebelumnya. Pada Pilpres 2019, lima lembaga survei, termasuk PolMark Indonesia, LSI Denny JA, Survei Cyrus Network, Indomatrik, dan Celebes Research Center (CRC), memprediksi pasangan calon yang akan menduduki posisi eksekutif pemerintahan.
Data dari kelima lembaga tersebut menunjukkan konsistensi dalam memberikan keunggulan suara bagi pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dibandingkan dengan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berdasarkan data yang dihitung pada 40 hari sebelum Pemilu pada 17 April 2019.
Meskipun hasil survei pada Pilpres 2019 menunjukkan kesesuaian dengan fakta sebenarnya, keakuratan masih perlu diwaspadai. Adanya variabel seperti swing voters, pemilih yang bingung, dan belum menentukan pilihan memberikan catatan bahwa hasil survei belum mencapai kesempurnaan.
Sebagai contoh, survei Indomatrik pada Pilpres 2019 memiliki selisih paling mendekati dengan data hasil perolehan suara, hanya terdapat perbedaan sebesar 7,99%. Diikuti oleh survei Indomatrik dengan selisih 9,30%, berada di peringkat kedua dengan selisih yang sama, yakni 9,30%. Sementara itu, survei Celebes Research Center (CRC) berada di posisi ketiga dengan selisih 13,4%.
Namun, perbandingan ini menjadi menarik karena Pilpres 2024 menghadirkan dinamika berbeda. Dengan keterlibatan tiga pasangan calon yang memiliki elektabilitas yang relatif seimbang, tanpa ada pasangan yang secara signifikan menonjol, hasil survei dan perhitungan suara dianggap bisa meleset. Dan lagi, terdapat kemungkinan adanya lebih dari satu putaran dalam pengambilan suara.
Hasil survei pada 12 Desember 2023 mencerminkan ketidakpastian ini, dengan ketiga paslon masih bersaing ketat dan tanpa satu pun yang mendominasi. Dinamika ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana survei dapat memprediksi hasil akhir Pilpres 2024 yang penuh tantangan ini.
Berikut hasil survei terkini Pilpres 2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)[Gambas:Video CNBC]