Jakarta, CNBC Indonesia – Gedung Putih menyatakan prihatin atas laporan bahwa Israel menggunakan fosfor putih yang dipasok Amerika Serikat dalam serangan di Lebanon, dan menambahkan bahwa pihaknya sedang mencari rincian lebih lanjut mengenai tuduhan tersebut.
Lebanon menuduh Israel berulang kali menggunakan senjata pembakar pada Oktober, sementara The Washington Post pada Senin (11/12/2023) melaporkan analisis pecahan peluru dari satu serangan menunjukkan bahwa peluru tersebut adalah buatan AS.
“Kami telah melihat laporan-laporan tersebut, kami tentu saja prihatin mengenai hal itu. Kami akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mencoba mempelajari lebih lanjut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, dikutip dari AFP.
Penggunaan fosfor putih sebagai senjata kimia dilarang berdasarkan hukum internasional, namun diperbolehkan untuk menerangi medan perang dan dapat digunakan sebagai tabir asap.
“Tentu saja, setiap kali kami memberikan barang-barang seperti fosfor putih kepada militer lain, kami berharap sepenuhnya bahwa barang-barang tersebut akan digunakan sesuai dengan tujuan yang sah dan sesuai dengan hukum konflik bersenjata,” kata Kirby.
The Washington Post mengatakan sembilan warga sipil terluka dalam serangan Israel di Lebanon selatan yang menggunakan fosfor putih yang tampaknya dipasok AS.
Seorang jurnalis yang bekerja untuk surat kabar tersebut menemukan sisa-sisa tiga peluru artileri dengan nomor seri yang menunjukkan bahwa peluru tersebut dibuat di Amerika Serikat pada tahun 1989 dan 1992.
Lebanon mengatakan pada tanggal 31 Oktober bahwa penggunaan senjata tersebut oleh Israel dalam serangan yang “berulang kali” – di tengah ketegangan setelah serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel oleh gerakan Hamas di Gaza – telah membakar 40.000 pohon zaitun.
Adapun AS sangat mendukung Israel namun berusaha mencegah konflik menyebar ke seluruh kawasan, terutama di Lebanon yang menjadi basis kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Kirby mengatakan “dalam konteks itulah kami prihatin dengan laporan” mengenai penggunaan fosfor putih.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menambahkan bahwa Amerika Serikat “mencari informasi tambahan.”
“Setiap kali kita melihat fosfor putih digunakan dengan cara yang membahayakan warga sipil, tentu saja itu adalah sesuatu yang kita khawatirkan,” tambah Miller.
Artikel Selanjutnya
Fakta-Fakta Kekuatan Hizbullah & Peluang Perang Lawan Israel
(luc/luc)