Pivot The Fed Semakin Jelas, Wall Street Dibuka Sumringah

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Amerika Serikat (AS) kompak dibuka menghijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (14/12/2023) pasca bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan menahan suku bunga dan telah mengisyaratkan akan pivot tahun depan.

Melansir data Refinitiv, pada awal perdagangan Kamis (14/12/2023) indeks Dow Jones (DJI) menguat 0,23% atau 86,71 poin ke posisi 37,176.95. Kemudian, indeks S&P 500 juga melonjak 0,44% atau setara 20,79 poin menuju 4,727.88. Terakhir, indeks nasdaq dibuka naik 0,49% setara 72,24 poin ke posisi 14,806.21.

Indeks acuan Wall Street pada hari ini potensi bisa naik lebih tinggi dan bertahan di zona hijau lantaran efek bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir tahun ini.

Selain itu, The Fed juga sudah menyatakan isyarakat untuk terjadi pivot tahun depan yang menjadi tanda bahwa suku bunga di level saat ini, yakni di 5,25% – 5,50% sudah merupakan terminal rate atau titik puncak dari era kenaikan suku bunga sejak tahun lalu.

Pada press conference The Fed dini hari tadi, Kamis (14/12/2023), Chairman Jerome Powell mengatakan pengetatan kebijakan moneter bersejarah kemungkinan besar akan berakhir, karena inflasi turun lebih cepat dari perkiraan, dan diskusi mengenai pemotongan biaya pinjaman mulai terlihat.

Sebagai informasi, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 dalam upaya mengekang inflasi yang telah mencapai rekor tertinggi selama beberapa dekade.

Pada hari Rabu, 17 dari 19 pejabat Fed memproyeksikan tingkat kebijakan akan lebih rendah pada akhir tahun 2024. Pasar memproyeksi bank sentral AS paling tidak akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun depan atau sedikitnya sekitar 75 basis poin (bps).

“Investor merasa cukup bullish dalam hal penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan, yang sedikit lebih besar dari perkiraan para penjual,” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance.

Pasar uang sekarang melihat peluang sebesar 83,3% untuk setidaknya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret 2024, naik dari sekitar 50% sebelum keputusan kebijakan tersebut, dan hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga lainnya pada bulan Mei, menurut alat FedWatch CME Group.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Khawatir Suku Bunga AS Naik Lagi, Wall Street Ditutup Ambles


(tsn/tsn) 

Updated: Desember 14, 2023 — 2:45 pm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *