Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden RI (Capres) Prabowo Subianto menjenguk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. Dalam kunjungannya menemui Luhut, Prabowo menyampaikan beberapa hal.
Diantaranya adalah berkenaan dengan perbedaan pendapat yang seharusnya tidak dipandang dalam sikap permusuhan. Hal itu disampaikan langsung oleh Menko Marves Luhut dalam akun instagramnya @luhut.pandjaitan, Kamis (23/11/2023).
Luhut bilang, bahwa Prabowo menjenguknya pada pukul setengah 5 waktu Singapura dengan perbincangan yang mendalam sekitar 1 jam. “Saya lihat beliau makin matang tidak ada perasaan marah sama si ini, marah sama si itu, beliau menyampaikan, sudahlah bang kita ada yang berbeda sana-sini tapikan tidak ada yang perlu bermusuhan. Saya bilang ya itu yang penting Jenderal Prabowo, ngapain musuhan kita sudah pada tua juga sudah kepala tujuh,” Ungkap Luhut.
Luhut menyebutkan, bahwa saat ini negara masih membutuhkan pemikiran-pemikiran dan teamwork yang kuat untuk membuat Indonesia ini menjadi negara yang kuat di kawasan ini. “Beliau juga sama pemikirannya dengan saya, yang ngga perlu kita bermusuhan kalau ada perbedaan di sana sini. Tentu perbedaan pasti ada, tapi membangun negara ini tidak hanya membangun 5 tahun tapi membangun lebih lama,” ungkap Luhut.
Luhut menceritakan, pada saat Prabowo menjenguknya bahwa Prabowo selalu “humble” dan punya “respect” amat tinggi kepada para seniornya. Inilah, kata Luhut, alasan mengapa Prabowo begitu disegani baik oleh kawan maupun lawan.
“Meskipun kami tidak jarang berbeda pendapat tentang beberapa hal, tetapi kami juga kerap punya pemikiran yang sama. Khususnya terkait persatuan bangsa. Itu hal mutlak yang tak bisa ditawar. Saya katakan kepada beliau bahwa membangun negeri ini tidak cukup hanya 5 tahun saja, butuh waktu yang panjang,” ungkap Luhut.
Maka dari itu, tambah Luhut perbedaan pendapat dan pilihan diantara kita itu sah-sah saja, yang penting persatuan antar sesama anak bangsa harus selalu dijaga bersama.
“Selain bernostalgia tentang masa-masa menimba ilmu di luar negeri hingga mendirikan Detasemen 81/Anti Teror bersama-sama, saya juga menjelaskan kepada beliau terkait berbagai kebijakan strategis di masa pemerintahan Presiden @jokowi. Dan beliau tampak begitu tertarik, termasuk kami berbicara mengenai program-program unggulan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang perlu dilanjutkan dan disempurnakan jika kelak beliau diberi mandat oleh rakyat untuk memimpin Indonesia,”
Luhut pun bilang, bahwa tidak banyak yang berubah dari Prabowo yang dikenal sejak 40 tahun lalu ketika pertama kali saling kenal, ketika sama-sama memulai karier di Korps Baret Merah.
Yang berubah, ungkap Luhut, hanyalah sekarang pembawaan Prabowo lebih riang dan santai. “Saya merasa mungkin ini efek dari bergaul dengan banyak anak muda, apalagi pasangannya sekarang adalah Mas Gibran yang terbilang masih muda juga,” “Jalankanlah negeri ini bersama orang-orang yang profesional di bidangnya, Wo.” Pesan Luhut.
Artikel Selanjutnya
Golkar Sah Dukung Prabowo, Luhut: Jangan Shopping Around Lagi
(pgr/pgr)