Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat positif pada pekan ini, meskipun ditutup negatif pada perdagangan Jumat kemarin. Namun secara mingguan hingga bulanan IHSG bergerak positif sejalan dengan sentimen pendukungnya.
Hal ini pun membuat para pelaku pasar menakar window dressing untuk IHSG hingga akhir tahun 2023 dan efek Santa Claus reli.
Pada perdagangan Jumat (1/12/2023) IHSG ditutup terkoreksi 0,29% di level 7059,91. Dalam sepekan IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,72% dan bertumbuh 4,87% sepanjang November 2023.
Pergerakan positif IHSG tidak luput dari berbagai sentimen dalam negeri maupun luar negeri.
Pendorong kenaikan IHSG dalam sepekan dari pasar yakni naiknya saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencatatkan kenaikan 14,74% dalam sepekan dengan ditutup di level Rp109/lembar saham pada perdagangan Jumat (1/12/2023).
Kenaikan harga saham GOTO didorong dari rumor TikTpk akan bergabung dengan GOTO terkait rencana pembukaan platform layanan jual-beli TikTok Shop di Indonesia. Sentimen ini mendapat respon positif dari para pelaku pasar.
Selain itu, kenaikan IHSG juga didorong dari saham konglomerasi Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mencatat kenaikan 14,77% dalam sepekan dengan ditutup di level Rp6.800/lembar saham pada perdagangan Jumat (1/12/2023).
Diketahui kini BREN menjadi saham nomor dua dengan market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kini BREN memiliki market cap sebesar Rp909,75 triliun.
Kenaikan BREN didorong dari isu terkait BREN berencana akan akuisisi PLTB. BREN kini diisukan dengan bernegosiasai untuk mengakuisis pembangkit listrik tenaga angin (PTLB) di Sulawesi dengan nilai transaksi lebih dari US$100 juta. Akuisisi tersebut sejalan dengan pembentukan PT Barito Wind Energy oleh BREN pada 27 Oktober 2023.
Selain BREN, saham Prajogo Pangestu yang mendorong kenaikan IHSG juga ditopang dari kenaikan PT. Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan melesat 38,46% dalam sepekan dengan ditutup di level Rp9.000/lembar saham pada perdagangan Jumat (1/12/2023).
Kenaikan IHSG dalam sepekan juga didorong dari aktivitas manufaktur Indonesia yang mulai membaik pada periode November 2023 setelah ambruk dalam dua bulan sebelumnya.
PMI manufaktur Indonesia naik tipis ke angka 51,7 pada periode November 2023. Angka ini merupakan perbaikan setelah indeks PMI terjun ke 51,5 pada Oktober 2023, level terendah dalam lima bulan terakhir. PMI sempat jatuh selama dua bulan beruntun pada September dan Oktober 2023.
PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 27 bulan terakhir. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.
S&P Global menjelaskan kenaikan PMI ditopang oleh meningkatnya pesanan baru. Pesanan naik didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan.
Namun kenaikan IHSG terbatas karena kenaikan inflasi Indonesia periode November 2023 sebesar 2,86%, dibandingkan periode Oktober 2023 sebesar 2,56%.
Penyumbang kenaikan inflasi pada periode November bukanlah dari meningkatnya konsumsi masyarakat, namun dari kenaikan harga pada makanan minuman dan tembakau yang menyumbang sebesar 1,23%. Kelompok ini menyumbang andil inflasi 0,32%. Dari angka ini komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah dengan andil 0,16%, cabai rawit dengan andil 0,08%, bawang merah andil 0,03%, lalu beras andil 0,02% dan gula pasir serta telur ayam ras andil 0,01%.
Meski inflasi November 2023 masih dibawah target Bank Indonesia (BI) di 3%, namun jika inflasi terus berlanjut naik pada periode selanjutnya karena kenaikan harga pangan, maka tidak menutup kemungkinan akan mendorong BI untuk menaikkan suku bunga dan berefek pada turunnya daya beli masyarakat.
Sentimen Pekan Depan
Pergerakan IHSG diprediksi akan berlanjut volatile mengingat terdapat beberapa sentimen dari dalam dan luar negeri pada pekan depan.
Dari dalam negeri terdapat Cadangan Devisa Indonesia periode November 2023 yang akan dirilis pada hari Kamis (7/12/2023) dan pada Jumatnya akan dirilis Kepercayaan Konsumen Indonesia periode November 2023 serta Penjualan Ritel Indonesia secara tahunan (yoy).
Diketahui, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tetap tinggi sebesar US$133,1 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2023 sebesar US$134,9 miliar. Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan semakin meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kemudian, diketahui Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober tercatat meningkat menjadi 124,3, lebih tinggi dibandingkan September 2023, yaitu sebesar 121,7.
Meningkatnya keyakinan konsumen pada Oktober 2023 didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat terutama pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja.
Adapun, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 yang meningkat. Hal tersebut tercermin dari indeks penjualan riil (IPR) Oktober yang sebesar 206,3, atau secara tahunan tumbuh 1,8%.
Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman dan Tembakau. Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan meningkat sebesar 2,6% (mtm), didorong oleh beberapa kelompok seperti Makanan, Minuman dan Tembakau serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, dan kelancaran distribusi.
Sementara dari luar negeri, pergerakan pasar keuangan Indonesia dapat dipengaruhi dari sentimen Amerika Serikat (AS) yakni terdapat data PMI komposit S&P Global periode November 2023, PMI Jasa periode November 2023, Lowongan Pekerjaan JOLTs periode Oktober 2023, Neraca Perdagangan periode Oktober 2023, Klaim Pengangguran, Tingkat Pengangguran periode November 2023.
Diketahui, pada periode Oktober 2023, nilai Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Amerika Serikat (AS) berada di angka 46,7%. Sebagai indikator kesehatan ekonomi sektor manufaktur, Indeks Manajer Pembelian didasarkan pada lima indikator utama yakni pesanan baru, tingkat inventaris, produksi, pengiriman pemasok, dan lingkungan kerja. Nilai indeks di atas 50% menunjukkan perkembangan sektor manufaktur yang positif, sedangkan nilai di bawah 50% menunjukkan perkembangan negatif.
Dari China juga akan terdapat data penting yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar keuangan Indonesia. Pada pekan depan China akan merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa Caixin China periode November 2023, PMI Komposit China, Neraca Perdagangan periode November 2023, Ekspor dan Impor periode November 2023, dan Cadangan Devisa China periode November 2023.
Diketahui, pada periode Oktober 2023, Indeks Manajer Pembelian (PMI) industri manufaktur China adalah 49,5%, turun 0,7 poin persentase dari bulan sebelumnya, bergerak ke kisaran kontraksi, dan tingkat iklim industri manufaktur sedikit turun.
Adapun, China mencatat surplus perdagangan sebesar US$56,53 Miliar pada periode Oktober 2023. Badan bea cukai China mengatakan ekspor China turun 6,4% pada bulan Oktober dibandingkan tahun lalu. Sementara, impor naik 3% dalam dolar AS pada bulan Oktober dibandingkan tahun lalu.
Sentimen dari dalam dan luar negeri tersebut dapat membuat pasar IHSG menjadi lebih volatile dan tidak menutup kemungkinan para pelaku pasar dapat menyambut window dressing di era pesta demokrasi saat ini.
Mengingat juga pada bulan Desember 2023 akan ada debat capres dan cawapres yang dapat mendorong pergerakan pasar keuangan Indonesia. Debat tersebut berlangsung hingga awal Februari 2024.
Berikut jadwal debat capres dan cawapres dalam pemilu 2024:- Debat I tanggal 12 Desember 2023- Debat II tanggal 22 Desember 2023- Debat III tanggal 7 Januari 2024- Debat IV tanggal 21 Januari 2024- Debat V tanggal 4 Februari 2024
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)[Gambas:Video CNBC]