Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ketidakpastian ekonomi, masyarakat Indonesia ternyata masih ‘kuat’ belanja, terutama belanja online. Buktinya, transaksi belanja e-commerce meningkat double digit di bulan Oktober lalu.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, mengungkapkan bahwa nominal e-commerce sepanjang Oktober 2023 mencapai Rp42,2 triliun atau tumbuh sebesar 10,69 persen bila dibandingkan dengan September 2023.
Bila dibandingkan pada tahun lalu (year on year/yoy), nominal transaksi e-commerce tumbuh sebesar 4,99 persen. Kemudian, volume penjualan melalui e-commerce pada Oktober 2023 adalah 361,54 juta transaksi.
“Kalau in term of volume, Oktober ini sudah tercatat 361,54 juta transaksi atau pertumbuhan secara mtm (month to month) 8,13 persen dan secara yoy 4,99 persen,” ujar Fili dalam konferensi pers, Kamis (23/11/2023).
Menurutnya, transaksi di e-commerce meningkat berkat promo, terutama saat tanggal kembar. Adapun, produk yang mengalami transaksi terbesar di e-commerce adalah fesyen, perawatan diri, kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga serta kantor.
Efek dari peningkatan transaksi di e-commerce ini turut mendongkrak nilai transaksi pembayaran melalui elektronik.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan transaksi elektronik meningkat sebesar 17,67% (year on year/yoy) mencapai Rp 47,71 triliun secara bulanan per Oktober 2023.
Pertumbuhan tertinggi menggunakan QR Indonesia Standard atau QRIS. Transaksi QRIS tercatat tumbuh 186,1% (yoy) dan mencapai Rp 24,97 triliun pada Oktober 2023.
Dari besaran transaksi QRIS ini, jumlah pengguna mencapai 43,33 juta orang dan 29,53 juta merchant. Menurut Perry, sebagian besar merchant adalah UMKM.
Artikel Selanjutnya
BI Ternyata Tidak Terima Apapun dari Tarif QRIS, Ini Faktanya
(haa/haa)